Strategi
Organisasi Menghadapi Lingkungan Eksternal
·
Defenders
: organisasi yang fokus pada produk unggulan dan sangat mempertahankan posisi
mereka di pasar
·
Prospectors
: organisasi yang selalu mencari peluang pada pasar baru dan agresif berusaha
untuk mengembangkan kedua produk baru dan pasar baru
·
Analyzers
: organisasi yang memiliki satu produk di pasar yang stabil dan satu di pasar
yang labil (mudah berubah).
·
Reactor
: reaktor melihat perubahan besar di lingkungan mereka , tetapi mengalami
kesulitan berubah cukup cepat untuk memenuhi perubahan ini .
Faktor
Lingkungan Eksternal
·
Technological
forces
Jaman baru kehidupan manusia telah dimulai
dengan revolusi di bidang informasi sehingga faktor informasi menjadi pendorong
penciptaan kekayaan dan kemakmuran. Di dalam perekonomian yang demikian,
organisasi saling bersaing dengan kemampuan di dalam memperoleh, memanipulasi,
menginterprestasi, dan menggunakan informasi secara efektif.
·
Legal and Political Forces
Politik dan hukum dalam suatu periode
waktu tertentu akan menentukan operasi perusahaan dan hasil dari perubahan
dalam hukum dan regulasi seperti deregulasi industri, privatisasi organisasi
dan penigkatan tekana dalam perlindungan lingkungan.
·
Socio cultural and Demographic Forces
Lingkungan ini mencakup kepercayaan,
nilai-nilai, sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi,
pendidikan, ekologi, demografis, geografis serta agama dan kepercayaan
sekelompok masyarakat.
Faktor
Lingkungan yang Secara Langsung Berpengaruh terhadap Organisasi.
Beberapa
factor yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap organisasi diantaranya
para pesaing, langganan, penyedia, Lembaga keuangan, tenaga kerja, perwakilan
pemerintah.
Lingkungan
Global
Perubahan
penting pada lingkungan global adalah tumbuhnya persaingan internasional dan
meningkatnya perdagangan bebas antarbangsa. Di
Era global SDM organisasi (perusahaan) harus memiliki m indset global
yaitu memiliki kerangka berpikir global yang mampu mengantisipasi tuntutan
global. mengenali dan mengembangkan bakat secara global, serta mampu mengenali
siapa yang dapat berfungsi secara efektif dalam sebuah organisasi global dan
mengembangkan kemampuannya.
Repositioning
Perilaku SDM
Ada tiga
strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif pada sebuah organisasi.
· Strategi inovasi
digunakan untuk mengembangkan produk atau jasa yang berbeda dari para pesaing.
· Strategi kualitas
lebih mengutamakan pada penawaran produk atau jasa yang lebih
berkualitas,meskipun produknya sama dengan pesaing.
· Strategi
pengurangan biaya menekankan pada usaha perusahaan untuk menjadi produsen
dengan penawaran harga produk rendah.
Pengelolaan
kompetensi tenaga kerja
· Kompetensi
berbasis input.
lebih
menekankan pada manager-strategy-fit melalui proses pengangkatan karyawan untuk
organisasi dalam bentuk integrasi SDM.
· Kompetensi
transformasional
lebih
menekankan inovasi dan pemanfaatan kewirausahaan melalui proses pembentukan dan
sosialisasi perilaku karyawan atas dasar kreativitas,kerjasama dan saling
percaya.
· Kompetensi
berbasis output.
lebih
menekankan pada keterlibatan yang lebih tinggi dari karyawan melalui proses
pembelajaran positif,pembangunan reputasi yang baik dan hubungan positif dengan
para stake holder.
Pengelolaan
Diversitas Angkatan Kerja.
Merupakan
pengelolaan terhadap berbagai aspek yang membedakan SDM satu sama lain seperti ras,
jenis kelamin,umur dan social,tetapi ada juga yang melihat bahwa diversitas ini
meliputi pemahaman diversitas sebagai
pengetahuan social serta diadakannya paket pelatihan bagi manajer dengan topik
terkait.
Pengelolaan
Dukungan Keunggulan Kompetitif Tenaga Kerja
Merupakan
upaya yang membuat staf SDM dan manajer lini mampu mendukung upaya rganisasi untuk mencapai tujuan dalam suatu
lingkungan yang lebih flat,bersih dan fleksibel. Untuk merealisasikan hal
tersebut mutlak diperlukan pengembangan SDM atau dapat juga dikatakan bahwa
pengelolaan keunggulan kompetitif meliputi kemampuan organisasi merumuskan
strategi guna memaksimalkan profit dan membuat organisasi mempunyai nilai
transaksi yang baik,unik dan tidak dapat ditiru pesaing dimata pelanggan (customer
values). Tambahan kompetensi yaitu kompetensi manajerial yakni manajer SDM
memiliki peran dalam pembentukan visi strategik,penyusunan model organisasional
dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Pengelolaan
Globalisasi Tenaga Kerja.
Merupakan
sebagai upaya untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pengetahuan akan
globalisasi dalam praktek bisnis. Globalisasi akan membuat tantangan khusus
terutama bagi para profesional dalam dekade 90-an. Beberapa aspek pengetahuan
akan globalisasi yang perlu diketahui misalnya.meliputi pemahaman tentang expatriate,kebijakan
SDM negara berkembang, penugasan internasional,standarisasi internasional dan
diversitas SDM.
Pencapaian
Peran Strategi SDM
Peran
strategis SDM sebagai outcome proses Repositioning diharapkan dapat memberikan
kontribusi signifikan dalam perencanaan strategi bisnis. Hal ini berarti
pencapaian peran strategi SDM sudah selayaknya dimulai dari analisa kompetensi
SDM dan perilaku SDM.
Kategorisasi
peran strategis SDM sebagai berikut.
· Menjadi partner
Manajer
dalam pelaksanaan strategi. rtinya manajer SDM mampu untuk melakukan audit
organisasional, menemukan metode pengembangan yang tepat dan terakhir melakukan
prioritas dalam penentuan skala dan pelaksanaan tindakan.
· Menjadi eksekutif
administratif yang ahli.
Artinya
manajer SDM tentunya bukan hanya terampil dalam pekerjaan administrasi belaka
tetapi juga terampil dalam pekerjaan manajerial yang membutuhkan pengambilan
keputusan yang tepat,cepat dan benar.
· Menjadi eksekutif
yang juara.
Artinya
mampu menjadi panutan bagi karyawan lain dalam bekerja dan fasilitator serta
motivator jika karyawan lain mengalami kesulitan.
· Menjadi agen
perubahan.
Artinya
menjadi inovator dalam arti memberikan nilai tambah bagi kemajuan organisasi
dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis yang terjadi di sekitarnya.
Comments
Post a Comment