Strategi
Komunikasi Pemasaran
Strategi
Pemasaran
Menurut
The American Marketing Association , dalam (Kotler dan Keller, 2016) yang
dimaksud dengan pemasaran adalah : “Marketing is the activity, set of institutions,
and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings
that have value for customers, clients, partners, and society at large”.
Pemasaran adalah aktivitas, sekumpulan perintah, dan serangkaian proses yang
membentuk, mengkomunikasikan, mengirim, dan menukarkan penawaran yang bernilai
kepada konsumen, klien, rekanan, dan masyarakat pada umumnya. Philip Kotler dan
Keller (2016) menyatakan bahwa : “Marketing is about identifying and meeting
human and social needs”. Menurut definisi tersebut, pemasaran adalah
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan kebutuhan sosial. Definisi
tersebut merupakan rangkuman dari (Philip Kotler, 2004) yang menyatakan bahwa
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak
lain. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral.
Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran yang mana seseorang berusaha menawarkan
sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai ke berbagai macam kelompok
sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia
diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
Konsep
pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah
menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran
guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran. Konsep pemasaran ini
bersandar pada empat pilar, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran terpadu dan profitabilitas, (Philip Kotler, 2004). (M. Fuad, et al.,
2006) membagi konsep pemasaran tersebut dalam 5 hal, yaitu :
1.
Konsep Produksi. Inti dari konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk-produk kalau harganya terjangkau oleh kemampuan mereka dan mudah
didapat, maka produk akan laku keras. Karena itu manajemen perlu berkonsentrasi
pada peningkatan efisiensi produksi dan sekaligus efisiensi distribusi. Konsep
produksi ini mengarahkan pada economic of scale di mana apabila jumlah produk
yang dihasilkan banyak maka dapat menekan biaya produksi dan harganya menjadi
murah. Konsep ini merupakan aternatif yang tepat bila menghadapi dua macam
situasi. Pertama, bila permintaan akan suatu produk melebihi pasokan, sehingga
perlu diupayakan peningkatan produksi. Kedua, bila biaya tinggi, sehingga
produksi perlu diturunkan sambil melakukan perbaikan produktivitas.
2.
Konsep Produk. Konsep ini berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan
menyenangi produk yang menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan
dibandingkan produk sejenis. Karena itu organisasi perlu mengadakan
perbaikan-perbaikan produk yang berkesinambungan melalui riset dan pengembangan
produk, sehingga kinerja produk bisa dipertahankan dan ditingkatkan.
3.
Konsep Penjualan. Konsep penjualan menekankan pada anggapan bahwa konsumen
tidak akan membeli produk, jika organisasi tidak melakukan usaha-usaha promosi
dan penjualan yang agresif. Konsep penjualan biasanya dilakukan pada
produk-produk yang kurang diminati atau tidak terlalu dipikirkan oleh pembeli,
seperti asuransi dan buku ensiklopedi. Karena itu perlu dijalankan berbagai
upaya pada teknik penjualan untuk mendapatkan pembeli potensial, misalnya
dengan menerangkan manfaat produk bersangkutan.
4.
Konsep Pemasaran. Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran
organisasi adalah kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran, serta mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa
yang dilakukan oleh pesaing.
5.
Konsep Pemasaran Kemasyarakatan. Menurut konsep ini tugas organisasi
berhubungan dengan penentuan kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran
dan untuk meberikan kepuasan yang lebih efisien dan efektif daripada pesaing
dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat secara keseluruhan. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada
pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep
yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat.
Konsep
pemasaran holistik terdiri dari empat komponen yaitu:
1.
Relationship Marketing. Tujuan dari pemasaran adalah untuk membangun hubungan
lebih dalam, mementingkan hubungan dengan orang lain dan perusahaan lain yang
baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesuksesan aktivitas pemasaran
perusahaan. Relationship marketing bertujuan untuk membangun hubungan jangka
panjang yang berkualitas dengan semua pihak terkait dengan tujuan untuk dapat
menghasilkan dan mempertahankan usaha mereka sebaik mungkin. Elemen kunci dalam
relationship marketing yaitu pelanggan, karyawan, rekanan (channels, suppliers,
distributors, dealers, agencies), dan anggota komunitas keuangan (shareholders,
investors, analysts).
2.
Integrated marketing, muncul pada saat pemasar membagi tugas dan aktivitas
pemasaran dan menyatukan program pemasaran untuk menciptakan, berkomunikasi dan
menyampaikan nilai kepada konsumen dengan prinsip “the whole is greater than
the sum of its parts,” bahwa secara menyeluruh akan lebih baik. Adapun elemen
penting yang harus diperhatikan adalah banyaknya aktivitas pemasaran yang
berbeda dapat menciptakan, berkomunikasi dan menyampaikan nilai kepada
pelanggan dan adanya pemasar yang harus merancang dan mengimplementasikan
aktivitas pemasaran dengan aktivitas lain.
3.
Internal marketing, adalah elemen dari holistic marketing, tugas utamanya
adalah mempekerjakan, melatih, dan memotivasi karyawan untuk melayani pelanggan
dengan baik. Memastikan bahwa setiap orang dalam perusahaan memahami prinsip
pemasaran dengan baik, terutama manajemen senior. Pemasar yang cerdas mengenali
bahwa aktivitas pemasaran di dalam perusahaan sebagai sesuatu yang sangat
penting, sama pentingnya atau bahkan lebih penting dibandingkan dengan
pemasaran ke luar perusahaan. Tidaklah mungkin untuk menjanjikan pelayanan yang
prima sebelum karyawan perusahaan tersebut siap
4.
Performance Marketing adalah pengukuran kinerja pada pelaksanaan program
dan aktivitas pemasaran yang membutuhkan pemahaman pengembalian materi dan non
materi kepada perusahaan juga masyarakat. Para direktur dan manajer pemasar
mulai melihat lebih jauh ukuran kinerja pemasaran dari sekedar peningkatan
penjualan dalam menilai pencapaian hasil pemasaran, kemudian menerjemahkan apa
yang terjadi dan terlihat terhadap pangsa pasar, mengukur tingkat kehilangan
pelanggan, mengukur kepuasan pelanggan, memantau kualitas produk dan alat ukur
lainnya. Mereka juga mempertimbangkan dampak program dan aktivitas pemasaran
terhadap kemasyarakatan, hukum, sosial dan lingkungan, seperti dijabarkan di
bawah ini:
Financial
Accountability, para pemasar diminta untuk
memperlihatkan investasi mereka dalam bentuk finansial dan keuntungan, sama
besarnya dengan membangun brand dan meningkatkan jumlah pelanggan. Ukuran
pemasaran dapat membantu perusahaan mengukur dan membandingkan kinerja
pemasaran mereka dalam dimensi yang lebih luas. Pemasar menggunakan lebih
banyak variasi ukuran finansial untuk menilai langsung maupun tidak langsung
dari upaya pemasaran mereka, sehingga mereka dapat melihat apakah nilai pasar
perusahaan muncul dari aset tak berwujud, terutama brand, basis pelanggan,
karyawan, hubungan dengan distributor dan pemasok, serta modal intelektual.
Riset pemasaran dan analisis statistik dapat menilai efisiensi dan keefektifan
setiap aktivitas pemasaran. Akhirnya, perusahaan dapat menggunakan proses dan
sistem untuk membantu meningkatkan nilai dari analisis ukuran yang berbeda
beda.
Social
Responsibility Marketing, dengan melihat dampak dari kegiatan
pemasaran dapat sangat luas bahkan melampaui perusahaan dan pelanggan secara
keseluruhan, para pemasar harus dapat mempertimbangkan sisi etika, lingkungan,
dan sosial atas aktivitas dan peran mereka. Tugas perusahaan adalah menentukan
kebutuhan, keinginan, dan ketertarikan target pasar dan memuaskan mereka secara
efektif dan efisien dibandingkan para pesaing, pada saat yang sama juga menjaga
dan meningkatkan kelangsungan hidup konsumen dan masyarakat luas dalam jangka
panjang.
Selanjutnya
terdapat tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep
pemasaran, (Kasali Rhenald , 2004) adalah sebagai berikut:
1.
Orientasi konsumen. Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan
orientasi konsumen ini, maka dalam penentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang
akan dilayani dan dipenuhi. Perusahaan akan memilih kelompok pembeli tertentu
sebagai sasaran dalam penjualan, menentukan produk dan program pemasarannya.
Kemudian perusahaan mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai
dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka. Setelah itu
menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan
pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
2.
Melaksanakan koordinasi dan integrasi dalam perusahaan. Untuk memberikan
kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus
diintegrasikan. Untuk itu harus dihindari adanya pertentangan antara perusahaan
dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah
koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang bertanggung
jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Setiap
orang dan bagian dalam perusahaan dapat turut serta dalam suatu upaya yang
terkoordinasi untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai
3.
Meraih laba melalui pemuasan konsumen. Salah satu tujuan dari perusahaan adalah
untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh
dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan
tujuan umum dari sebuah perusahaan, karena banyak perusahaan yang mempunyai
tujuan lain di samping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara
perusahaan dan konsumen akan dapat lebih dekat, yang pada akhirnya akan
menguntungkan bagi perusahaan.
Comments
Post a Comment