Skip to main content

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI

 


Ada hal yang penting dibicarakan pula di sini, yaitu adanya karakteristik-karakteristik lain lagi yang hendak dibicarakan di sini yang menghambat dan menjadikan masalah pemerintah di bidang ekonomi.

Dualisme Ekonomi

Hampir semua negara di belahan bumi ini menghadapi sistem dualisme. Di kotakota, perekonomian sudah bersifat industri dan uang digunakan secara luas. Sedangkan di luar kota yaitu di desa-desa, perekonomian masih pada tingkat rendah (subsisten). Lagi pula di beberapa negara terdapat daerah kantong bagi industri asing (foreign enclave indutry) yang dapat menciptakan triplisme di daerah itu. Industri di daerah kantong asing sudah ada tingkat ekonomi kapitalis tinggi dan biasanya terdapat di sektor-sektor pertambangan terutama minyak bumi dan sektor pertanian.

Iklim Tropis

Umumnya daerah-daerah terbelakang berada di daerah tropis. Mengapa demikian? Banyak teori-teori yang mengemukakan bahwa rendahnya produktivitas karena adanya iklim tropis. Hal ini terjadi disebabkan kurangnya usaha manusia, adanya penyakitpenyakit yang banyak di daerah tersebut dan keadaan pertanian yang tidak menguntungkan.

Kebudayaan yang Tidak Ekonomis

 Kebudayaan yang tidak ekonomis di sini maksudnya ialah sikap adat istiadat yang menghalang-halangi penggunaan penuh dari tenaga manusia untuk menaikkan tingkat hidupnya. Sehingga konsumsi yang lebih tinggi atau tingkat hidup yang lebih tinggi kadang-kadang bertentangan dengan kehendak untuk hidup dengan mempertahankan kebudayaan atau tradisinya.

Jumlah Kapital Sedikit .

Di negara berkembang seperti Indonesia, kapital merupakan faktor produksi yang langka. Kelangkaan ini dapat berarti mutlak dan dapat pula berarti relatif dalam hubungannya dengan investasi yang menguntungkan. Karena tenaga kerja di negara sedang berkembang rendah, maka berarti bahwa pendapatan negara tersebut juga rendah, sehingga tabungan sebagai sumber pembentukan kapital juga rendah. Keadaan ini sering disebut dengan lingkaran setan (vicious circle).

Berikut ini merupakan permasalahan-permasalahan ekonomi serta usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah.

Kegagalan Ekonomi Pasar

Campur Tangan Pemerintah

Kebijakan Pemerintah

Inefisiensi

Monopoli

 

Eksternalitas

 

 

Barang-barang publik

 

Mendorong persaingan

 

Campur tangan dalam pasar Mendorong

 

aktivitas yang bermanfaat

 

Undang-undang anti trust, Deregulasi, Undang-undang anti

polusi

 

Menyelenggarakan pendidikan publik, membangun jembatan

 

 

 

Ketidakadilan

Ketidakadilan yang tidak dapat diterima menyangkut pendapatan dan kekayaan

Redistribusi pendapatan

Pajak progresif atas pendapatan dan kekayaan, Tunjangan-pendapatan (Gaji ke-13, kupon makanan).

Makro ekonomi

 

Siklus bisnis (inflasi dan pengangguran tinggi)

 

 

 

 

Pertumbuhan ekonomi yang lamban

 

 

 

 

 

Stabilisasi melalui kebijakan makro ekonomi

 

 

 

 

Merangsang pertumbuhan

 

 

Kebijakan moneter (mengubah penawaran uang dan suku bunga), kebijakan fiskal (Pajak dan program pengeluaran pemerintah).

 

Investasi dalam pendidikan Meningkatkan tabungan nasional dengan mengurangi defisit anggaran atau meningkatkan surplus anggaran.

 

 

 

 

Langkah-langkah yang dapat ditempuh pemerintah agar kepercayaan masyarakat pulih sehingga perekonomian negara menjadi baik antara lain sebagai berikut.

a.       Memfokuskan investasi di bidang pengembangan sumber daya manusia Pengembangan sumber daya merupakan salah satu investasi berharga demi kemajuan perekonomian suatu negara. Dengan sumber daya manusia yang bermutu sumber daya yang lain dapat dimanfaatkan secara lebih optimal. Contohnya pelatihan keterampilan para tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dalam bidang teknik.

b.       Mengurangi masalah inflasi yang terlalu tinggi Inflasi merupakan peningkatan tingkat harga dalam suatu perekonomian yang berlangsung secara terus-menerus. Mengurangi inflasi merupakan jalan terbaik bagi sebuah negara lepas dari krisis ekonomi. Inflasi dapat diakibatkan oleh naiknya harga barang dan jasa yang ada di pasar. Contohnya kebijakan menaikkan BBM pada 1 Oktober 2005 mengakibatkan tingkat inflasi naik hingga 15,6%. Maka pemerintah berusaha menurunkan inflasi tersebut dengan berbagai kebijakan ekonomi.

c.       Menciptakan kondisi kompetitif yang jujur (fair) bagi usaha kecil Kondisi kompetitif yang jujur bagi usaha kecil dapat tercapai apabila didukung administrasi/birokrasi pemerintahan yang jujur pula. Contohnya pemerintah perlu menertibkan bank-bank yang sengaja mempersulit proses pencairan kredit bagi pengusaha kecil, dapat juga dilaksanakan dengan meningkatkan akses kelompok ekonomi kecil terhadap berbagai sumber daya ekonomi, yaitu terutama modal, tanah, serta informasi dan teknologi.

d.       Mendorong pembentukan lembaga penjamin bagi usaha kecil untuk pinjaman yang lebih besar Sebuah usaha jika ingin memproduksi dan bersaing di pasar nasional maupun internasional memerlukan banyak modal (kapital), sedangkan modal tersebut didapat selain dari modal sendiri, juga dari modal pinjaman yang lebih besar. Oleh karena itu pemerintah juga perlu memotivasi munculnya koperasi-koperasi dan bank perkreditan rakyat dalam memberikan dan mengutamakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha kecil.

e.       Mendorong investasi pada infrastruktur fisik Kegiatan ekonomi suatu negara dapat berjalan lancar apabila pemerintah mempunyai komitmen untuk mendorong investasi pada infrastruktur fisik. Contohnya mendorong para investor dalam pembangunan bandara dan jalan tol.

f.        Kestabilan neraca pembayaran dan nilai tukar uang Di sini pemerintah dalam menjaga kestabilan neraca pembayaran ialah dengan meningkatkan kegiatan ekspor dan membatasi barang-barang impor terutama yang ilegal. Jika devisa negara meningkat karena kegiatan ekspor, maka nilai tukar uang terhadap mata uang asing dapat stabil dan dapat dikendalikan. Contohnya pemerintah berusaha mendorong kegiatan ekspor dalam bidang manufaktur/nonmigas, serta membatasi impor gula ilegal yang dapat merugikan petani dan harga gula di pasaran.

Di bawah ini terdapat kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu:

a.       Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan pengeluaran pemerintah/anggaran untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pengenaan pajak penghasilan, cukai rokok.

b.       Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/bank sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pemerintah menetapkan jumlah uang yang beredar dan peningkatan suku bunga tabungan.

c.       Kebijakan Segi Penawaran Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan meningkatkan efesiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan murah. Contohnya pemerintah bekerja sama dengan LIPI dan universitas-universitas mengembangkan mesin teknologi perusahaan yang efisien dan tepat guna.

d.       Kebijakan Energi Kebijakan energi adalah kebijakan dalam menggunakan energi seefisien dan seoptimal mungkin yang di dalamnya terdapat usaha penghematan energi. Contohnya ialah anjuran pemerintah untuk menggunakan kendaraan yang menggunakan energi listrik/non BBM, guna mengurangi konsumsi masyarakat terhadap BBM. Misal: KRL (Kereta Rel Listrik).

e.       Kebijakan Penetapan Harga Kebijakan penetapan harga adalah kebijakan dalam menentukan harga-harga pada tingkat tertentu terhadap komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contohnya adalah bahan bakar minyak merupakan salah satu komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak, maka pemerintah menentukan harga bensin Rp4.500,00 per liter.

f.        Kebijakan Neraca Pembayaran Kebijakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai tukar. Hal tersebut berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor. Contohnya adalah peningkatan ekspor nonmigas, mendorong industri kecil di Indonesia untuk melakukan kegiatan ekspor-impor.

 

Di bawah ini terdapat kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat dilakukan pemerintah:

a.       Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan pengeluaran pemerintah/APBN untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pengenaan pajak penghasilan, cukai rokok.

b.       Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/bank sentral antara lain dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pemerintah menetapkan jumlah uang yang beredar dan peningkatan suku bunga tabungan.

c.       Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan meningkatkan efesiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan murah. Contohnya pemerintah bekerja sama dengan LIPI dan universitas-universitas mengembangkan mesin teknologi perusahaan yang efisien dan tepat guna

Comments

Popular posts from this blog

Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik

Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik Penghargaan Intrinsik diartikan sebagai penghargaan yang didapatkan bisa melalui pribadi itu sendiri oleh seseorang. Hal ini bisa membuat perasaan puasa tau bisa juga sebagai terima kasih dan perasaan yang begitu bangga dengan pekerjaan yang telah dilakukan dengan tepat oleh karyawan. Kemudian penghargaan Ekstrinsik ialah  penghargaan yang ditimbulkan dari luar orang tersebut, contohnya salah seorang karyawan yang mendapat pujian dari atasannya. penghargaan Intrinsik maupun ekstrinsik sama-sama mempunyai nilai tersendiri. Penghargaan Ekstrinsik Penghargaan Finansial : Gaji dan Upah Uang merupakan penghargaan ekstrinsik yang utama. Ini merupakan tantangan yang sulit bagi manajer. Lain halnya apabila seroang karyawan dapat melihat hubungan antara kinerja dan kenaikan yang diberikan, uang tidak akan menjadi motivator yang kuat. Beberapa perusahaan menggunakan berbagai strategi cara dalam merencakan insentif agar bisa memotivasi karyawannya. S...

Managing the External Environment and the Organization’s Culture

This view of managers as omnipotent is consistent with the stereotypical picture of the take-charge business executive who overcomes any obstacle in seeing that the organization achieves its goals. And this view isn’t limited to business organizations. It also explains turnover among college and professional sports coaches, who are considered the “managers” of their teams. Coaches who lose more games than they win are usually red and replaced by new coaches who are expected to correct the poor performance. THE EXTERNAL ENVIRONMENT constraints and challenges The term external environment refers to factors and forces outside the organization that a­ect its performance. The economic component encompasses factors such as interest rates, ination, changes in disposable income, stock market uctuations, and business cycle stages. The demographic component is concerned with trends in population characteristics such as age, race, gender, education level, geographic location, income, and fam...

20 Easy Home Decor Ideas That Will Instantly Transform Your Space

  If your home is due for a design update but you have a limited budget and even less time, you're in the right place. We thought of 20 home décor ideas to help you start. With something as simple as an accent wall, colorful light bulb, or new throw pillow (or forty seven other home décor ideas if those aren't up your redecorating alley), your entire space can feel fresh, on-trend but timeless, and refined. You can tackle each of these decorating ideas in one day, even though the results will look like it took way longer to pull off.   Set Up a Cozy Reading Spot Heidi Caillier Design No designated reading nook? No problem. If your home doesn't have any leftover real estate to convert into a reading nook, design your formal living room to serve double duty as a cozy lounge area. Here, Heidi Caillier strategically chose furniture with fabrics and shapes that are both so...