Pengertian Kurs Valuta asing (
exchange rate ) Kurs valuta asing adalah perbandingan nilai suatu mata uang
dengan mata uang negara lain. Misalnya mata uang Indonesia (rupiah) dengan mata
uang Jepang (yen).
Kurs dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut.
a. Kurs jual adalah nilai tukar
uang asing terhadap rupiah pada saat bank menjual uang asing kepada masyarakat.
b. Kurs beli adalah nilai tukar
uang asing terhadap rupiah pada saat bank melakukan pembelian uang asing dari
masyarakat. Tingkat Kurs dipasar dapat dipengaruhi oleh:
a. sistem kurs yang dipakai;
b. jumlah uang yang beredar dibanding dengan
jumlah barang dan jasa; dan
c. keadaan pasar.
Sistem kurs yang berlaku di
dunia. Sistem kurs yang berlaku adalah sebagai berikut
Kurs bebas ( floating exchange
rate ) Adalah sistem kurs dimana nilai mata uang dibiarkan
mengambang/berubahubah sesuai dengan tarik-menarik antara permintaan dan
penawaran valuta asing di pasar. Permintaan valuta asing berasal dari investor
atau importer dalam negeri untuk membayar kegiatan impornya. Penawaran valuta
asing berasal dari eksportir dan investor dalam negeri yang melakukan investasi
di luar negeri.
Syarat-syarat suatu negara
melakukan kurs bebas.
a. Tidak ada pembatasan terhadap penggunaan
mata uang asing.
b. Kurs valuta asing di tentukan sepenuhnya
oleh pasar.
c. Mata uang yang beredar tidak
konvertibel terhadap kurs
Kurs tetap (fixed exchange rate)
Adalah sistem kurs dimana tinggi
rendahnya kurs valuta asing secara resmi ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga
tingkat kurs bisa lebih tinggi dan lebih rendah dari pada kurs yang terjadi di
pasar. Sistem ini dapat diterapkan jika mata uang dibuat dari emas atau di jamin
dengan kurs.
Kurs mengambang terkendali
(managing floating rate) Adalah
sistem kurs dimana tinggi rendahnya kurs dibiarkan mengambang tetapi terkendali
oleh pemerintah/bank central. Dalam hal ini kurs yang ditetapkan oleh
pemerintah/bank central tidak berlaku mutlak hanya sebagai patokan saja, tetapi
bila perubahan kurs melebihi kewajaran/batas-batas yang ditetapkan pemerintah,
maka pemerintah melalui bank central dapat campur tangan agar kestabilan kurs
terjamin.
Kebijakan Kurs Pada dasarnya
kebijakan kurs ini di maksudkan untuk menstabilkan kurs valuta asing. Kebijakan
kurs meliputi :
Devaluasi adalah suatu kebijakan
pemerintah dengan cara menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta
asing tertentu, misalnya nilai kurs 1 dollar AS sebelum devaluasi adalah Rp.
4500 setelah devaluasi 1 dollar AS = Rp. 9250.
Revaluasi adalah suatu kebijakan
pemerintah dengan cara menaikan nilai mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap
mata uang asing tertentu dengan tujuan tertentu pula. Tujuan revaluasi ini adalah
untuk memperkuat mata uang dalam negeri. Misalnya nilai kurs 1 dollar AS
sebelum revaluasi Rp. 9250 setelah revaluasi 1dollar AS = Rp. 4500.
Pengawasan Devisa adalah suatu
kebijakan pemerintah dengan cara pemerintah ikut aktif dalam pertukaran mata uang
asing dengan tujuan menstabilkan nilai kurs valuta asing.
Pengertian neraca pembayaran
internasional
Adalah suatu catatan yang
sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi internasional antara penduduk
negara itu dengan negara lainnya (luar negeri) untuk satu periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun.Transaksi ekonomi disini meliputi perdagangan
barang/jasa, transfer keuangan dari moneter.
Sistem pencatatan neraca
pembayaran
Neraca pembayaran dapat dicatat
pada posisi sistem pencatatan debet atau posisi kredit.
Transaksi debet Adalah suatu
transaksi yang menyebabkan pembayaran atau arus uang keluar kepada pihak luar
negeri.
Yang termasuk transaksi debet :
a. barang-barang
yang diterima dari luar negeri (impor);
b. jasa-jasa
yang diterima dari luar negeri (impor);
c. pembayaran
bunga dan denda;
d. pemberian
hadiah-hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain;
e. investasi
jangka panjang yang ditanamkan masyarakat pada negara lain;
f.
investasi jangka pendek yang ditanamkan
masyarakat pada negara lain;
g. penduduk
yang menabung uangnya diluar negeri; dan
h.
penduduk yang melakukan pembelian valuta asing.
Transaksi kredit Adalah suatu
transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan atau arus uang masuk dari
pihak luar negeri Yang termasuk transaksi kredit, antara lain:
a. ekspor
ke negara lain;
b. penerimaan
jasa dari negara lain;
c. penerimaan
bunga dan deviden;
d. penerimaan
hadiah dan kiriman dari negara lain;
e. investasi
jangka panjang yang di tanamkan penduduk dari negara lain;
f.
investasi jangka pendek yang di tanamkan
penduduk dari negara lain;
g. penduduk
negara lain menabung uangnya di dalam negeri;
h.
penjualan valuta asing kepada penduduk negara
lain.
Kegunaan Neraca Pembayaran
Secara umum kegunaan neraca
pembayaran dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Untuk
mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
b. Untuk
mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
c. Untuk
mencatat seluruh transaksi internasional yang terjadi antara penduduk dalam
negeri dan penduduk luar negeri.
d. Membantu
pemerintah dalam pengambilan keputusan dibidang fiskal, moneter, dan politik.
e. Sebagai
bahan pertimbangan dan indikator bagi negara luar untuk memberikan bantuan
keuangan.
f.
Merupakan salah satu indikator ekonomi yang
fundamental bagi suatu negara
Keseimbangan Neraca Pembayaran
Beberapa macam keseimbangan neraca pembayaran, sebagai berikut.
a. Keseimbangan
transaksi berjalan
Adalah
keseimbangan yang dihitung dari transaksi barang, jasa, modal dan unilateral.
Keseimbangan transaksi berjalan terjadi bila arus uang yang masuk sama dengan
arus uang yang keluar. Transaksi berjalan surplus artinya jumlah penerimaan
uang lebih besar dari arus uang keluar. Transaksi berjalan defisit artinya arus
uang keluar lebih besar dari pada arus uang masuk.
b. Keseimbangan
transaksi modal
Adalah
keseimbangan yang di hitung dari transaksi investasi (jangka panjang dan jangka
pendek), pemindahan emas, dan transaksi pengangkutan mata uang. Transaksi modal
dinyatakan surplus bila arus modal yang masuk lebih besar dari arus modal
keluar. Transaksi modal dinyatakan defisit bila arus modal yang keluar lebih
besar dari arus modal masuk.
c. Keseimbangan
Neraca Pembayaran Adalah keseimbangan akibat transaksi berjalan dan transaksi
modal. Keseimbangan neraca pembayaran dapat terlihat pada perubahan cadangan
devisa resmi. Bila neraca pembayaran mengalami surplus berarti cadangan devisa
resmi akan bertambah dan cadangan devisa resmi akan bertanda negatif.
Neraca Pembayaran Surplus dan
Neraca pembayaran devisit
Neraca pembayaran surplus berarti
jumlah penerimaan lebih besar dari jumlah pengeluaran. Neraca pembayaran
defisit berarti jumlah penerimaan lebih kecil dari jumlah pengeluaran. Defisit
neraca pembayaran tidak selamanya jelek, perlu dilihat pada komponen yang mana
yang mengalami defisit. Bila defisit tersebut pada komponen transaksi berjalan,
maka untuk menutupnya perlu peningkatan penerimaan pada transaksi modal,
misalnya mencari pinjaman luar negeri, menarik investor asing untuk menanam
modalnya di dalam negeri. Defisit Neraca pembayaran jangka pendek tidak
masalah, tetapi untuk jangka panjang akan membawa dampak negatif. Surplus
Neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang berarti, jika tidak digunakan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Comments
Post a Comment