Skip to main content

artikel Korona dan dampak penyebarannya


Korona dan dampak penyebarannya

Sejak berita korona pertama kali menginfeksi manusia tepatnya di wuhan china, orang orang mulai merasa was was, sebab virus itu menyerang tidak pandang usia, sampai saat ini belum pada vaksin yang mampu mengobati virus itu, hanya saja obat obat herbal yang katanya mampu mencegah obat itu, organisasi dunia terus berupaya mencari solusi agar virus itu bisa ditanggulangi, namun nyatanya korban terus bertambah, jumlah korban terus tambah. Indonesia pada saat itu, masih di katakan tenang tenang saja, namun ketika ada orang di depok terkena virus tersebut, dari situ Indonesia mulai panik.
sumber:pexels.com

Pemerintah di kala itu masih dilemma antar lockdown atau tidak, karena kita tau sendiri Indonesia sangat beragam suku, budaya, agama, tentunya sangat berbagai karakter pekerjaan, dan mayoritas di Indonesia kebanyakan masyarakt menengah ke bawah, hanya pada daerah tertentu yang memiliki orang orang dengan tingkat menengah keatas, sehingga sulit bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn lockdown. Yang pada akhirnya pemerintah menerpakan system PSBB. Langkah pemerintah tersebut dalam implementasinya masih banyak masyarakat yang bandel akan protokol kesehatan, akibatnya makin hari makin tambah kasus korona.
Kini banyak masyarakat yang kesusahan, terutama masalah ekonomi, banyak yang di PHK, susah mencari pekerjaan, harga komoditi yang semakin tidak karuan, orang orang yang hidup diperkotaan sangat merasakan betul, terutama orang orang yang mempunyai penghasilan pas pasan, berbeda dengan orang orang yang hidup dipedesaan budayanya masih kuat, gotong royong masih kuat, sehingga mereka ketika ditimpa musibah seperti ini masih bisa mencukupi kebutuhan sehari hari, walaupun beberapa orang sangat kesusahan, orang orang yang biasanya menjual palawija dari ke desa ke kota tetap mengeluh, karena harga yang tidak menentu, bisa rugi bisa untung.
Melihat kondisi ini pemerintah tidak diam saja, dari mulai kementerian mereka terus bekerjasama dalam membantu kesusahan yang dialami masyarakat Indonesia. Bantuan bantuan terus diberikan oleh pemerintah, mulai dari kartu prakerja, bantun melalui BPJS TK, beberapa daerah melakukan kebijakan pemotongan gaji PNS untuk membantu meringakan beban hidup masyarakat, para pelajar semuanya diberlakakukan pembelajaran jarak jauh, diberikan kuota gratis, hal ini sangat membantu mereka yang kurang dalam pembelian kuota. Namun pembelajaran jauh jauh masih kurang efektif, seperti mengalami kendala jaringan, bahkan beberapa orang ada yang belum mempunyai smartphone.
Walaupun korona terus melanda, pemerintah pastinya tetap berusaha melakukan penanggulangan, bekerjasama dengan pihak pihak terkait, serta semuanya cepat tanggap, karena kita tau virus ini sangat sangat berbahaya jadi jangan menyepelekannya, harapannya masyarakat bisa saling bantu membantu, untuk saling mengingatkan akan bahayanya virus ini, saling menegur dalam hal kebaikan tentunya bagus. Mudah – mudahan wabah ini segera berakhir. Amin yarobal alamin.

Comments

Popular posts from this blog

Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik

Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik Penghargaan Intrinsik diartikan sebagai penghargaan yang didapatkan bisa melalui pribadi itu sendiri oleh seseorang. Hal ini bisa membuat perasaan puasa tau bisa juga sebagai terima kasih dan perasaan yang begitu bangga dengan pekerjaan yang telah dilakukan dengan tepat oleh karyawan. Kemudian penghargaan Ekstrinsik ialah  penghargaan yang ditimbulkan dari luar orang tersebut, contohnya salah seorang karyawan yang mendapat pujian dari atasannya. penghargaan Intrinsik maupun ekstrinsik sama-sama mempunyai nilai tersendiri. Penghargaan Ekstrinsik Penghargaan Finansial : Gaji dan Upah Uang merupakan penghargaan ekstrinsik yang utama. Ini merupakan tantangan yang sulit bagi manajer. Lain halnya apabila seroang karyawan dapat melihat hubungan antara kinerja dan kenaikan yang diberikan, uang tidak akan menjadi motivator yang kuat. Beberapa perusahaan menggunakan berbagai strategi cara dalam merencakan insentif agar bisa memotivasi karyawannya. Seroang ah

20 Easy Home Decor Ideas That Will Instantly Transform Your Space

  If your home is due for a design update but you have a limited budget and even less time, you're in the right place. We thought of 20 home décor ideas to help you start. With something as simple as an accent wall, colorful light bulb, or new throw pillow (or forty seven other home décor ideas if those aren't up your redecorating alley), your entire space can feel fresh, on-trend but timeless, and refined. You can tackle each of these decorating ideas in one day, even though the results will look like it took way longer to pull off.   Set Up a Cozy Reading Spot Heidi Caillier Design No designated reading nook? No problem. If your home doesn't have any leftover real estate to convert into a reading nook, design your formal living room to serve double duty as a cozy lounge area. Here, Heidi Caillier strategically chose furniture with fabrics and shapes that are both so

Understanding and Managing Individual Behavior - how to focus and goals of organizational behavio

  Focus of Organizational Behavior Based predominantly on contributions from psychologists, this area includes such topics as attitudes, personality, perception, learning, and motivation. Second, OB is concerned with group behavior, which includes norms, roles, team building, leadership, and conict. Our knowledge about groups comes basically from the work of sociologists and social psychologists. Finally, OB also looks at organizational aspects including structure, culture, and human resource policies and practices. We’ve addressed group and organizational aspects in previous chapters. In this chapter, we’ll look at individual behavior. Goals of Organizational Behavior The goals of OB are to explain, predict, and influence behavior. Managers need to be able to explain why employees engage in some behaviors rather than others, predict how employees will respond to various actions and decisions, and influence how employees behave. The cognitive component refers to the beliefs, opinions,