Skip to main content

Posts

Bahaya Virus bagi Kehidupan

  Virus memiliki struktur yang sangat berbeda dibandingkan organisme lain oleh karena itu dikelompokkan ke dalam satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem genetika. Sumber:freepik.com Ciri-Ciri Virus ·           Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit intraselluler obligat, misalnya dikembangbiakan di dalam embrio ayam yang masih hidup. ·           Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. ·           Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya (materi atau partikel genetik) sehingga terdapat virus DNA dan juga virus RNA. ·           Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom ataupun perangkat/organel sel lainnya, namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses replikasi dan transkripsi dengan melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya Virus Herpes. ·           Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang dapat diinfek

Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia

   Ada dua cara pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu pelestarian In situ dan Ek situ     1     Pelestarian In situ, yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya alam hayati di habitat atau tempat aslinya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan karakteristik tumbuhan atau hewan tertentu sangat membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke tempat lainnya. Contohnya sebagai berikut. Sumber:freepik.com a.      Suaka margasatwa untuk komodo di Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo. b.      Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. c.      Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional Bengkulu. d.      Pelestarian terumbu karang di Bunaken.     2     Pelestarian ek situ, yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan dengan memindahkan ke tempat lain yang lebih cocok bagi perkembangan kehidupannya. Contohnya sebagai berikut. a.      Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk menyeleksi berbagai tumbuhan langka dalam rangka melestarikan plasma

Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan ekosistem perairannya

   Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Sumber:freepik.com Ekosistem air tawar Mempunyai ciri-ciri salinitas atau kadar garam rendah, variasi suhu rendah, penetrasi atau paparan cahaya matahari kurang, adanya aliran air (ekosistem sungai), dan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca. Berdasarkan intensitas cahaya yang diterima maka habitat ekosistem air tawar dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu sebagai berikut.            1            Litoral adalah daerah dengan intensitas cahaya matahari yang mencapai dasar.            2            Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai dasar.            3            Profundal adalah daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya. Organisme yang hidup di daerah ekosistem air tawar memiliki karakteristik tertentu, seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat

lingkungan, ekosistem, klasifikasi makhluk hidup, pelestarian makhluk hidup.

  Tingkat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati di permukaan bumi mendorong ilmuwan mencari cara terbaik untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi. Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem. Sumber:freepik.com Keanekaragaman gen Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup mempunyai kromosom yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel. Sehingga seluruh organisme yang ada di permukaan bumi ini mempunyai kerangka dasar komponen sifat menurun yang sama. Kerangka dasar tersebut tersusun atas ribuan sampai jutaan faktor menurun